Monday, March 17, 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

Teori Seni Rupa Barat

Seni merupakan cipta, rasa dan karsa yang memiliki nilai keindahan. Seni juga dapat diartikan suatu imajinasi seseorang. Seni rupa merupakan salah satu bagian dari seni.  Seni rupa terdiri dari seni rupa murni (pure art) dan seni rupa terapan (applied art).
Seni  murni merupakan seni rupa yang mengutamakan nilai estetis saja, artinya seni murni hanya memiliki fungsi sebagai hiasan atau hanya untuk dinikmati saja. Pada dasarnya para pencipta karya seni murni mengiginkan hasil karyanya untuk dinikmati keindahannya oleh si pencipta maupun orang lain dan bukan untuk diperjual belikan. Tetapi seni murni pada saat ini tidak sepenuhnya murni. Perlahan-lahan seni murni mulai bergeser menjadi seni terapan ketika sebuah karya seni tersebut dilihat dari sudut pandang lain. Pergeseran yang dimaksud, karya seni murni yang dulunya diciptakan untuk aspek estetik (keindahan) saja, sekarang memiliki fungsi ganda, selain untuk fungsi estetik (keindahan) juga bisa sebagai fungsional (khususnya fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan). Jelas bahwa, karya seni pada sekarang ini diciptakan menganut dua fungsi sekaligus yaitu fungsi estetik dan fungsional. Tetapi perlu diketahui tidak semua karya seni tersebut dapat difungsikan ganda, karena ada beberapa karya seni yang tidak bisa digandakan fungsinya
Selain seni murni, ada juga yang dinamakan dengan seni terapan. Seni terapan merupakan karya seni yang lebih mengutamakan kegunaanya, salah satunya sebagai fungsi ekonomi. Seni terapan juga memiliki fungsi ganda yaitu fungsi estetik(keindahan) dan fungsional. Membuat karya seni rupa terapan tidak sebebas membuat karya seni rupa murni karena di dalamnya harus mempertimbangkan persyaratan-persyaratan tertentu, seperti syarat keamanan (security), kenyamanan (comfortable), dan keluwesan dalam penggunaan (flexibility). Jadi, initinya seni terap(an) ini memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia yang tidak hanya bisa di pandang keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seni rupa terapan memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia.
Adapun pembagian antara seni murni dan seni terapan sebagai berikut:
a) Seni rupa murni (pure art, fine art) meliputi:
Ø     Seni lukis
Ø     Seni patung
Ø     Seni pahat
Ø     Seni grafity
Ø     Seni photografi
Ø     Seni ukir
Ø     Seni kaligrafi
Ø     Seni arsitektur
Ø     Seni dekorasi
Ø     Seni grafis, dan lain-lain.

b) Seni rupa terapan (applied art) meliputi:
Ø     Seni bangun
Ø     Seni batik
Ø     Seni reklame (baliho, poster,pamplet, stiker, dll)
Ø     Seni tenun
Ø     Seni pahat
Ø     Seni grafis
Ø     Seni photografi
Ø     Seni kria (lgam, kayu, kaca, plastik, batan, keramik, tanah liat, batik,   tekstil)
Ø     Seni ukir, dan lain-lain.
Seni rupa tidak hanya dilihat dari fungsinya, seni juga dapat dilihat dari kelas social. Kelas sosial tersebut membedakan antara karya seni yang dibuat oleh orang desa (pekota) dengan karya seni yang dibuat orang desa (pedesa). Hal ini dikarenakan orang kota tidak ingin disamakan dengan orang desa, dan diantara orang kota dan orang desa harus ada jarak sebagai pembeda. Orang pekota ketika ia menghasilkan sebuah karya seni menyebut dirinya sebagai seniman, artist dan lainnya. Orang desa (pedesa) menyebut dirinya perajin, tukang, dan lainnya ketika ia telah menghasilkan suatu karya seni. Orang pedesa tidak pernah menuntut sebutan untuk dirinya agar sama seperti orang pekota. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kelas sosial dari orang pekota dan orang pedesa, Selain sebutan untuk orang pekota maupun orang pedesa yang menghasilkan karya seni itu berbeda, sebutan untuk hasil karya seni rupa merekapun berbeda. Orang pekota menyebut hasil karyanya dengan sebutan "design". Sedangkan orang pedesa menyebut karya seninya dengan sebutan "Kerajinan Tangan". Hal ini disebabkan oleh tidak ingin disamakannya orang pekota dengan orang pedesa terkait dengan karya seni yang dihasilkannya. Namun sejatinya antara orang kota (seniman) dan orang desa (tukang) sama, sama yang dimaksud adalah sama-sama menghasilkan karya seni. Hendaknya perbedaan kelas sosial tersebut dijadikan sebagai keragaman, bukan sebagai jurang pembeda. Demikianlah ulasan saya mengenai teori seni rupa barat, jika ada kesalahan mohon dimaklumi, dan dimohonkan saran dan kritikannya agar saya bisa memperbaiki dan menyempurnakan tulisan ini. Terimakasih Sudah membaca.


Monday, March 10, 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

Buah Imajinasiku




       Melukis adalah salah satu bagian dari kegiatan seni rupa. Melukis dapat dilakukan di berbagai media, media yang dimaksud bisa berupa buku gambar, kanvas, kayu, tembok, dan masih banyak lagi media yang lainnya. Salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam lukisan adalah warna. Warna dapat dikatakan roh yang menghidupkan lukisan tersebut. Pewarna yang digunakan biasanya berupa cat. Cat yang digunakan bisa berupa cat minyak , cat air, bisa juga memanfaatkan warna dari bahan pewarna alami sperti : kunyit , daun suji, perasan wortel, dan lainnya. Lukisan seseorang tidak akan mungkin sama dengan orang lainnya, karena masing-masing orang memiliki imajinasi dan seni yang berbeda.
      Imajinasi dalam melukis bisa timbul secara tiba-tiba atau juga bisa timbul karena melihat suatu obyek atau benda yang telah diamati. Dalam melukis imajinasi itu sangat berpengaruh, karena imajinasi yang akan menuntun kita dalam menghasilkan karya lukisan. Mungkin sebagian orang menganggap melukis merupakan suatu kegiatan yang sulit dilakukan, kegiatan yang rumit, dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki bakat seni. Mungkin kebanyakan orang beranggapan seperti itu, karena mereka takut salah, dan ragu-ragu untuk memulai melukis. Namun anggapan tersebut salah, melukis sebenarnya kegiatan yang menyenangkan dan bisa dilakukan oleh semua orang. Tidak usah ragu, tuangkan imajinasimu dan biarkan goresan kuasmu menghasilakan karya! 
      Saya juga belum cukup mahir dalam melukis, bisa dikatakan saya ini seorang yang amatir dalam melukis. Awalnya saya juga ragu untuk melukis, takut untuk menggoreskan kuas, takut untuk salah, takut hasilnya jelek, tapi akhirnya perasaan ragu dan takut itu dapat saya lawan. Pertama kali saya melukis saya menggunakan cat air. Melukis menggunakan cat air sangat menyenangkan, karena cat air tersebut memilki keunikan. Keunikan yang dimaksud adalah, warna cat air yang sudah digoreskan di buku gambar maupun kanvas, ketika warna tersebut sudah kering dan ditumpuk dengan warna yang lain akan menghasilkan warna yang baru dari perpaduan warna tersebut. Hal ini disebabkan karena cat air tersebut memilki sifat transparan. Hal yang perlu diperhatikan sebelum melukis dengan cat air adalah komposisi campuran antara cat dengan air harus tepat jangan sampai terlalu  banyak air ataupun kurang air.
       Karya pertama saya dalam melukis dengan cat air adalah bentuk-bentuk buah, ada buah anggur, buah mangga, apel, dan pisang. Awalnya saya tidak berniat untuk membuat lukisan buah-buahan tersebut, sebelum membuat buah tersebut saya hanya asal-asalan menggoreskan kuas. Saya hanya membuat bentuk bulat, kemudian secara tiba-tiba muncul imajinasi untuk membuat abuah anggur. Tanpa ada rasa ragu lagi saya menggoreskan kuas membuat buah anggur, saya memadukan bermacam-macam warna agar menghasilkan lukisan buah anggur yang menarik. Kemudian imajinasi saya berlanjut untuk membuat macam-macam buah yang lainnya. Dan pada akhirnya selesailah lukisan buah-buahan saya, meskipun kurang bagus tapi saya senang dan bangga karena itu hasil karya pertama saya. Saya beri nama lukisan tersebut dengan nama "Buah Imajinasi", karena itu merupakan hasil dari imajinasi saya.