Sunday, April 20, 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

Mengembangkan Imajinasi Melalui Pembuatan Batik Sederhana


Seni batik di Indonesia usianya telah sangat tua, namun belum diketahui secara pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa. Batik sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Seni batik merupakan adalah proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin batik ( malam) sebagai alat perintang warna. Pada pembuatan batik, lilin batik (malam) diaplikasikan pada kain untuk mencegah penyerapan warna pada saat proses pewarnaan. Batik memiliki banyak motif yang unik dan memiliki makna tersendiri. Sentra pembuatan batik di Indonesia adalah di Pulau Jawa. Banyak daerah di Pulau Jawa yang menjadi sentra pembuatan batik, contohnya daerah Pekalongan. Pekalongan sering disebut sebagai kota batik. Selain itu sentra pembuatan batik juga terdapat di Jogjakarta. Pakaian batik merupakan oleh-oleh khas dari Jogja, dan banyak dijual di pasar oleh-oleh Malioboro. Batik adalah warisan budaya yang patut untuk dilestarikan. Baru-baru ini batik sudah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan dunia. Bangsa Indonesia seharusnya berbangga karena memiliki batik. Batik sekarang sudah mendunia, banyak desainer pakaian top dunia yang memakai motif dalam merancang busananya.
Seni membatik, jika dilihat sepertinya sulit untuk dilakukan dan hanya bisa dilakukan oleh ahlinya. Namun jika dipelajari dan dilatih secara tekun, kita pasti bisa  membatik. Sekarang banyak usaha batik yang membuka kursus membatik. Langkah tersebut merupakan langkah positif untuk tetap melestaraikan seni batik. Membatik dapat dilakukan dengan cara menggambar langsung pola pada kain atau lebih dikenal dengan batik tulis, juga dapat dilakukan dengan cara mencetak dengan memanfaatkan cetakan batik yang sudah berpola.
Pembuatan batik tidak hanya dibuat di atas kain, namun juga dapat dilakukan diatas kertas gambar. Pembuatan batik di kertas gambar tidak memanfaatkan lilin batik (malam) sebagai perintang warna, namun dapat digunakan crayon sebagai perintang warnanya. Pembuatan batik dengan cara seperti tadi tidaklah sulit untuk dilakukan. Saya pernah dilatih membuat batik sederhana dengan cara tersebut ketika mendapat mata kuliah kerajinan tangan dan seni rupa. Membuat batik dengan crayon sangat menyenangkan, karena kita bebas membuat pola batik yang kita inginkan sesuai dengan imajinasi kita. Hal pertama yang kita lakukan adalah membuat sketsa pola menggunakan pensil, kita gunakan pensil agar kesalahan sketsa pola batik mudah dihapus. Jika pola yang didinginkan sudah selesai, baru kita gunakan crayon untuk menebalkan pola yang kita buat tadi. Setelah membuat pola dengan menggunakan crayon, kita lapisi pola batik tersebut menggunakan warna dari cat air. Usahakan gunakanlah warna yang kontras dengan pola batik. Warna pola yang terbuat dari crayon tersebut tidak akan bercampur dengan warna dari cat air, karena crayon juga mengandung lilin (perintang warna). Selain menggunakan crayon, pembuatan pola juga bisa menggunakan lilin yang berwarna seperti lilin untuk kue ulang tahun. Pembuatan pola menggunakan lilin ulang tahun memiliki kekurangan, yaitu warna yang dihasilkan kurang begitu jelas dan lilin tersebut mudah patah.
   Kegiatan batik sederhana seperti ini sangat membantu kita sebagai mahasiswa PGSD yang pada nantinya akan menjadi guru SD dalam menanamkan nilai kesenian dan budaya pada anak SD. Dari kegiatan membatik sederhana ini saya memperoleh bekal ilmu membatik sederhana yang pada nantinya akan saya terapkan ketika saya menjadi guru SD. Kegiatan membatik ini juga mengajarkan kita untuk lebih mencintai seni tradisional Indonesia, agar kelak seni di Indonesia tidak punah. Sekian tulisan saya mengenai batik sederhana, terima kasih sudah membaca.


Oleh : I Putu Ari Pradana Kusuma (1211031023), kelas A, PGSD semester 4.

No comments:

Post a Comment